Tuesday, April 2, 2013

PENGAKUAN BEPE SEBAGAI GENERASI YANG GAGAL


Foto AFP/Adek Berry

Oleh Hensa


Bambang Pamungkas setelah menyatakan Pensiun mendapatkan perhatian banyak pihak. Syamsir Alam gelandang DC United itu melalui Twitter-nya mengungkapkan harapannya untuk pemain berjuluk Bepe itu.
"Meski pensiun dari lapangan hijau, persepakbolaan kita tetap membutuhkan ide-ide segarmu mas @Bepe20 #legend," ujarnya lewat akun @syamsiralam.
Pernyataan Syamsir di jejaring sosial itu ternyata mendapatkan tanggapan dari sang legenda lewat akun @Bepe20. Bepe berharap pemain berusia 20 tahun itu mengikuti jejaknya sebagai bintang skuat Merah-Putih di masa depan.
"Selalu siap sedia untuk yang itu. Sekarang saatnya Syamsir20Alam," kata Bepe. Tanggapan itu pun langsung dibalas Syamsir: "Dengan senang hati mas," tutur pemain yang dipinjam dari klub Belgia CS Vise itu.
Syamsir hingga kini memang belum pernah memperkuat timnas senior. Akan tetapi ia akan dipanggil untuk memperkuat timnas U-23 yang berlaga di SEA Games di Myanmar akhir tahun nanti.



Simak pula komentar dan tanggapan Ismed Sofyan, rekan sejawatnya "Aku sangat menyayangkan keputusan yang diambil Bambang Pamungkas untuk pensiun dari timnas, tenaga dia masih dibutuhkan, setidaknya dua atau tiga tahun ke depan," tuturnya.

Leo Saputra tidak segan-segan memuji pemain yang kerap memakai handband di tangannya itu. Bahkan, dia melabeli Bepe sebagai negarawan.
"Bepe itu bisa dikatakan negarawan dalam sepak bola," ucapnya.
"Harus kita akui, belum ada sosok pengganti Bepe sampai saat ini. Dia masih pantas menggunakan lambang Garuda di dada, pengalaman dia sangat berguna untuk timnas," lanjut Leo.

Aliyudin yang pernah berduet dengan Bepe -- baik saat di timnas maupun di level klub (Persija) -- juga turut menyayangkan keputusan yang diambil Bepe.
"Secara usia, aku rasa Bambang Pamungkas sangat layak untuk masih bermain di level timnas," katanya. Aliyudin akhirnya harus menghargai keputusan yang telah diambil Bepe. Aliyudin sendiri merasa bangga karena pernah berduet dengan Bepe.

Aliyudin merasa bangga pernah menjadi rekan duet bareng untuk timnas maupun klub dan berharap Bepe hanya pensiun untuk timnas. Aliyudin berharap Bepe masih bisa meneruskan karier profesionalnya di level klub sebab harus diakui kehadirannya bisa menambah semarak atmosfer Liga Indonesia.

Selain itu Manajer Timnas Indonesia, Habil Marati juga berkomentar tentang Bepe sebagai generasi yang gagal. Habil tidak ingin melihat adanya generasi di sepakbola Indonesia yang tidak mendapatkan gelar selama memperkuat Timnas Indonesia.
Prestasi terbaik Bepe mengantarkan Indonesia empat kali jadi runner-up Piala AFF. "Bepe itu biasa-biasa saja tidak ada istimewanya. Selama dia bermain di timnas tidak ada prestasi juga," ujar Habil. Saatnya sekarang PSSI untuk fokus melakukan perubahan di sepakbola nasional yang bertujuan meningkatkan prestasi. Menurutnya, seharusnya sepakbola Indonesia belajar atas apa yang sudah terjadi supaya ke depan lebih baik. Dia menyarankan supaya PSSI segera melakukan perbaikan.
Habil mengakui bahwa : "Sebenarnya bukan pemain Indonesia yang tidak berkualitas, tetapi pelatihnya, sistem latihan di klub, pengurus klub dan pengurus PSSI harus di rombak dan dibenahi," kata Habil. Komentar Habil yang lain adalah "Seharusnya kita masuk di World Cup serta juara Piala AFF dan lolos ke piala ASIA," .


Akhirnya memang Bambang Pamungkas Bepe memutuskan untuk pensiun dari Tim Nasional Indonesia. Keputusannya itu tidaklah mudah dapat disimak bagaimana Bepe menuliskan curahan hati di blog pribadinya soal keputusan tersebut. Ada satu hal yang menarik dari striker Persija dan Timnas itu yaitu pengakuannya kalau selama kariernya, tidak mampu mempersembahkan satu pun gelar bergengsi untuk timnas garuda. Kejujuran Bepe ini adalah suatu sikap jantan sportif dan jujur yang jarang dimiliki atlet atlet lain. Bepe mengatakan dalam blognya : "Pada akhirnya saya memang harus menerima kenyataan, bahwa tidak ada satu gelar bergengsi yang mampu saya berikan untuk Indonesia. Dan oleh karena itu seperti yang pernah saya janjikan, maka di akhir artikel ini saya akan berteriak dengan lantang, jika Saya Adalah Generasi Yang Gagal.”
Bepe juga akan selalu bangga tetap merasa terhormat mengenakan kostum merah-putih. Walaupun realita lain harus dia hadapi dan Bepe menyadarinya bahwa  “Cepat atau lambat, jersey merah-putih itu pasti akan tanggal dari badanku. Akan tetapi satu hal yang pasti, lambang garuda itu akan tetap melekat di dada kiriku, tinggal di sana sampai akhir hayatku.”

Kejujuran Bepe yang mengakui sebagai generasi yang gagal sebenarnya merupakan tusukkan yang tajam bagi Pembina Sepakbola Nasional. Jika ada generasi pemain yang gagal berarti juga adanya  kegagalan pembinaan selama ini. Komentar habil Marati agar PSSI mulai berbenah mungkin hanya sekedar pemerah bibir saja sebab Habil sendiri belum pernah membuktikan apa apa terhadap Sepakbola Nasional. Habil sendiri adalah Manajer yang gagal bagaimana mungkin seorang yang gagal memberikan nasihat tentang perbaikan. Siapapun mudah untuk berkata yang sekarang harus ditunggu itu adalah bukti. Mari sekarang kita harus jujur seperti jujurnya Bepe sebagai generasi yang gagal. Hal itu bisa juga berarti Kegagalan Sepakbola Indonesia.

Sumber : Republika, Tribunnews dan berbagai Sumber.










No comments:

Post a Comment