Wednesday, August 6, 2014

GBK Boleh Dihadiri Kedua Suporter Menyaksikan Persija vs Persib


Persija Jakarta Dihantui Badai Cedera
Foto : net


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertandingan antaraPersija dengan Persib akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (10/8/2014).
Tak hanya boleh digelar di Jakarta, Polda Metro Jaya juga mengizinkan suporter Persija dan Persib untuk menghadiri pertandingan tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwantomengatakan, Polisi sudah bertemu dengan PSSI, panitia, dan pihak Persija.
"Pertemuan ini membahas siapa yang berhak menyelenggarakan pertandingan itu. Mereka sudah menyelesaikan masalah internalnya. Diperkirakan suasana sebelum, selama, dan pertandingan tetap aman dan tertib," ungkap Rikwanto, Rabu (6/8/2014).
Rikwanto menambahkan dalam pengamanan nanti, pihak kepolisian juga menyiapkan ribuan personel untuk pengamanannya agar pertandingan tetap aman.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak

Wednesday, June 11, 2014

Jalan Panjang 80 Tahun Perjuangan Persib

Konate Tendang Penalti, M Taufiq Ogah Melihat
Foto : ligaindonesia

Persib Bandung adalah klub yang memiliki andil yang sangat penting dalam sejarah Sepakbola Indonesia. Persib Bandung adalah salah satu klub yang ikut membidani lahirnya PSSI pada 19 April 1930 dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta.  Waktu itu Persib masih bernama BIVB (Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond)  bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (sekarang Persebaya), MIVB (PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), dan PSM (PSIM Yogyakarta) BIVB. Dalam pertemuan tersebut Persib diwakili oleh Mr Syamsuddin.

Memang Persib sebelum bernama Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (Persib Bandung), saat itu di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R Atot.

Saat itu seluruh kegiatan BIVB dalam bermain sepakbola memanfaatkan lapangan Tegallega di depan tribun pacuan kuda. Bahkan kegiatan Tim Sepakbola BIVB ini juga beberapa kali mengadakan pertandingan di luar kota seperti di Yogyakarta dan Jakarta. Aktivitas sepakbola BIVB dalam kompetisi antarkota Perserikatan Nasional waktu itu berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta. Namun kiprah BIVB harus berhenti sampai disini namun setelah itu muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Pada saat itu beberapa Klub bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.

Persib kembali meraih prestasi dengan masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, namun harus kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan kali ini juga harus menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi perserikatan setelah di final membalas kekalahan atas Persis.

Perjuangan Persib untuk eksis dalam Sepakbola Nasional banyak mengalami hambatan dari Kolonial Belanda. Pada masa itu di Bandung juga sudah berdiri beberapa perkumpulan sepak bola yang dimotori orang-orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Maklumlah pertandingan-pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib ketika itu sering dilakukan di pinggiran Bandung, seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang di dalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan di pusat kota, UNI dan SIDOLIG. Persib memang sebuah klub sepakbola namun juga mengusung misi yang sangat mulia yaitu ikut mempersatukan bangsa untuk mencapai Kemerdekaan. Akhirnya perjuangan yang tak kenal menyerah membuahkan hasil. Persib memenangkan “perang dingin” dan menjadi perkumpulan sepak bola satu-satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung di bawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO (sempat berganti menjadi PSBS sebagai suatu strategi) kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini Stadion Siliwangi). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung. Namun perjuangan belum berhenti. Pada masa penjajahan Jepang, kegiatan persepak bolaan yang dinaungi organisasi dihentikan dan dilarang sama sekali termasuk kegiatan Persib. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga di seluruh tanah air. Hingga akhirnya sampai pada masa Revolusi Fisik yaitu masa masa sulit setelah Indonesia merdeka, Ibukota Indonesia harus hijrah ke Yogyakarta. Saat itu Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar di berbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit-prajurit Siliwangi juga harus ikut hijrah dan mengungsi ke ibu kota perjuangan Yogyakarta.

Sampai dengan tahun 1948 Persib kembali mendapat rongrongan Belanda. VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia. Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan dan diaktifkan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa dan Rd Sugeng.Perjuangan Persib yang tidak kenal menyerah akhirnya berhasil, sehingga pada saat itu di Bandung hanya mengakui satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme.

Beberapa catatan kejadian penting yaitu pada periode 1953-1957 saat itulah Persib mengakhiri masa pindah-pindah sekretariat. Wali Kota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame Bandung.
Prestasi Persib selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.

Liga Indonesia pertama pada 1995, keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis berhasil mereka merebut juara. Pada saat itu Liga Indonesia mengalami penggabungan antara Perserikatan dan Klub-klub Galatama.  Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.

Catatan keberhasilan Persib juga harus dilengkapi dengan catatan kegagalan. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.
Namun demikian Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Ajat Sudrajat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nur’alim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan dan Eka Ramdani merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib.

Persib adalah klub yang fenomenal telah menapaki sejarah panjang sejak zaman pra Kemerdekaan turut mebidani lahirnya PSSI. Hari ini tepat 14 Maret 2013 ternyata sudah 80 tahun yang lalu sejak Persib didirikan oh begitu panjangnya perjalanan perjuangan Persib untuk menegakkan Persatuan Nasional dan kiprahnya dalam Kemerdekaan Indonesia. Saat ini harapan masyarakat Bandung khususnya selalu menunggu prestasi gemilang masa lalu berhasil diwujudkan masa kini.
HIDUP PERSIB.

By Hendro Santoso

Sumber : Wikipedia, Republika  dan berbagai sumber






Wednesday, May 28, 2014

Indra Sjafri: Evan Dimas Cs Masih Suka Ceroboh

Timnas U19 Indonesia
Foto : Republika/Edwin DwiPutranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri tidak akan mengubah fokus permainan tim saat  melakoni uji coba internasional melawan Lebanon di Stadion Manahan Solo, Rabu (27/5) malam WIB. Penyelesaian akhir dan pressing masih menjadi menu utama yang harus dilahap Evan Dimas dan kawan-kawan. 
Indra mengatakan kedua hal itu menjadi fokus perbaikan timnas U-19 dari hasil dua uji coba kontra Myanmar, awal Mei. Meski sudah ada peningkatan pada dua uji coba melawan Yaman, pekan lalu, Indra belum puas. 
"Masih banyak kelemahan. Peluang belum bisa dimaksimalkan dengan baik. Pressing sudah bagus tapi anak-anak cenderung ceroboh saat merebut bola," kata Indra kepada Republika. 
Tak ada yang salah dengan ucapan Indra itu. Meskipun timnas U-19 tampil menawan dan memetik kemenangan telak tiga gol tanpa balas pada laga pertama kontra Yaman, Jumat (23/5), namun para pemain masih kurang tenang dalam melakukan penyelesaian akhir.
Padahal, para pemain seperti Ilham Udin dan Maldini Pali memiliki peluang emas menyumbang gol setelah mendapat ruang tembak dalam posisi cukup bebas di kotak pertahanan Yaman. Para pemain juga diharapkan untuk terus mengasah variasi serangan.
Indra tidak mau anak-anak asuhnya terlalu mengandalkan serangan dari lini sayap yang kemudian diakhiri dengan umpan tarik untuk mencetak gol. Tetapi juga harus mengasah kemampuan dengan melakukan umpan terobosan, wall pass, dan tendangan dari luar kotak penalti. 
Dari segi pertahanan, Indra tetap menginstruksikan untuk melakukanpressing sejak menit awal. Akan tetapi, ia mewanti-wanti pasukannya untuk tidak gegabah saat ingin merebut bola. Pemain, ujar Indra, harus tahu kapan mereka mengambil bola dan melakukan tekel.
Ini jadi sorotan karena saat laga pertama melawan Myanmar, timnas U-19 mendapat enam kartu kuning akibat melakukan pelanggaran saat merebut bola dari kaki lawan. Empat kartu kuning diantaranya bahkan didapat oleh semua pemain belakang. Kondisi ini tentu akan merugikan bila terjadi pada putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar, Oktober mendatang. 
"Uji coba adalah proses evaluasi berkesinambungan. Masalah-masalah yang ada pada uji coba sebelumnya harus diperbaiki. Dan akan kami praktekan hasil latihan pada uji coba selanjutnya," Indra menambahkan.
Reporter : Satria Kartika Yudha
Redaktur : Citra Listya Rini

http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/14/05/28/n68sq9-indra-sjafri-evan-dimas-cs-masih-suka-ceroboh

Lebanon Penasaran dengan Timnas Indonesia U-19

Nama Besar Timnas Indonesia U-19 Bikin Timnas Lebanon U-19 Penasaran Ingin Menjajal
Foto : Feri Setiawan/Super Ball

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penampilan cemerlang dan kehebatan Timnas Indonesia U-19 selama persiapan jelang berlaga di Piala Asia U-19 Myanmar pada Oktober 2014 mengundang daya tarik dari negara-negara lain untuk menjajal skuat asuhan pelatih Indra Sjafri.

Selama masa persiapan Evan Dimas dan kawan-kawan melawan tim-tim dari dalam dan luar negeri. Uji coba melawan tim dari luar negeri, diantaranya menghadapi kontestan Piala Asia U-19, seperti Timnas Oman U-19, Timnas UEA U-19,Timnas Myanmar U-19 dan Timnas Yaman U-19.

Dalam delapan pertandingan, timnas Indonesia U-19 menang empat kali, seri dua kali, dan kalah dua kali. Dua kekalahan didapat dari timnas Oman U-19 dengan skor 2-1 di Oman pada 9 April 2014. Kemudian, timnas Indonesia U-19 takluk 1-2 atas Myanmar U-19 di Jakarta pada 7 Mei 2014.

Sekarang, giliran Timnas Lebanon U-19 yang menjajal kekuatan skuat Garuda Jaya. Laga timnas Indonesia U-19 menghadapi timnas Yaman U-19 berlangsung di Stadion Manahan Solo, Rabu (28/5/2014) malam.

“Ini laga internasional pertama. Kami sudah banyak mendengar kekuatan Indonesia. Kami ingin mengambil keuntungan untuk membuktikan kekuatan tim lawan. Kami ingin mengalahkan mereka sekaligus merasakan tekanan suporter,” tutur pelatih timnas Lebanon U-19, Bassem Ali Mohammad.

Skuat asuhan pelatih Bassem Ali Mohammad tidak lolos ke putaran final Piala Asia U-19. Meskipun tak lolos ke putaran final Piala Asia U-19, namun timnas Lebanon U-19 sedang dalam persiapan berlaga di Arab Cup 2014. Sebanyak delapan negara berpartisipasi. Negara tersebut, yaitu Qatar, Arab Saudi, Sudan, Djibouti, Irak, Mauritania, Sudan.
“Sebenarnya ada pertandingan Arab Cup, tetapi ditunda. Kami butuh pertandingan internasional untuk pemanasan Arab Cup. Kami ingin membangun kekuatan timnas Lebanon U-19. Ada enam sampai tujuh pemain baru. Salah satunya Felipe Colly,” ujarnya.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

Sunday, January 12, 2014

Andik Tak Kesulitan Beradaptasi di Selangor



Foto : Rachman Haryanto/detikSport



Selangor - Andik Vermansah telah berada di Malaysia sejak beberapa hari lalu untuk bergabung dengan klub barunya, Selangor FA. Tak merasa kesulitan soal adaptasi, dia mengaku hanya ingin tampil maksimal.

Andik menerima pinangan Selangor pada bulan November lalu. Penggawa timnas Indonesia itu diikat kontrak selama satu tahun. Andik memilih klub Liga Super Malaysia tersebut demi mengembangkan kariernya di luar negeri.

Selama satu pekan di Malaysia, Andik telah menjalani sesi latihan bersama rekan-rekannya di Selangor. Pemain sayap berusia 22 tahun itu pun tidak merasa kesulitan.

"Saya sudah berada di Malaysia sejak beberapa hari lalu dan langsung menjalani latihan. Tidak masalah, semua lancar. Saya tidak merasa kesulitan beradaptasi. Latihan memang lebih keras. Tapi saya menjalaninya dengan semangat," ujar Andik kepada detikSport, Minggu (12/1/2014).

Kompetisi Liga Super Malaysia akan mulai bergulir pada 18 Januari mendatang. Meski belum tahu akan diturunkan atau tidak pada laga perdana, Andik hanya bertekad tampil maksimal kalau mendapatkan kesempatan.

"Belum tahu. Tapi saya hanya ingin tampil maksimal dalam latihan sehingga jika diturunkan saya sudah siap. Intinya saya akan bekerja keras agar bisa lebih baik lagi di sini," kata pemain yang telah memilih nomor punggung tujuh itu.

Amalia Dwi Septi - detikSport

Saturday, January 11, 2014

Klasemen Sementara Inter Island Cup 2014

Inter Island Cup
Foto : liga-indonesia.info



REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turnamen Inter Island Cup 2014 memasuki hari pertama, Jumat (10/1) kemarin. Berikut ini klasemen sementara turnamen pemanasan Indonesia Super League (ISL) 2014 tersebut:

Zona Jawa 1: 

1. Persijap 0 0 0 0
2. Persib 0 0 0 0 
3. Persita 0 0 0 0
4. PBR 0 0 0 0

Zona Jawa 2:

1. Arema 1 (3-1) 3 pts,
2. Persela 1 (1-1) 1 pts,
2. Persija 1 (1-1) 1 pts,
4. Persepam 1 (1-3) 0 pts.

Zona Jawa 3: 

1. Persik 0 0 0 0
1. Persebaya 0 0 0 0
1. Persiba Bantul 0 0 0 0
1. Persegres 0 0 0 0

Zona Kalimantan: 

1. Mitra Kukar 1 (2-0) 3 pts,
2. Barito 1 (3-2) 3 pts,
3. Pusam 1 (2-3) 0 pts.
4. Persiba Balikpapan 1 (0-2) 0 pts, 

Zona Sulawesi - Papua: 

1. Perseru 1 (3-2) 3 pts,
2. Persiram 1 (2-1) 3 pts,
3. Persipura 1 (2-3) 0 pts,
4. PSM 1 (1-2) 0 pts
Redaktur : Fernan Rahadi








Wednesday, January 8, 2014

Timnas U-19 Akan Coret 6 Pemain Lagi

Timnas U-19 Akan Coret 6 Pemain Lagi
Foto : Tribunnews/Dany Permana

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Timnas U-19 mengakhiri training center (TC) di Kota Batu, Selasa (7/1/2014). PelatihTimnas U-19Indra Sjafri memboyong anak asuhnya menuju Yogyakarta naik kereta api (KA) di Stasiun Malang Kota.
29 pemain diboyong untuk melakoni TC tahap kedua di Yogyakarta. Menurutnya, TC tahap kedua ini untuk membentuk kerangka tim. 
Pelatih asal Padang ini menambahkan sesuai list AFC, setiap kontestan hanya bisa mendaftarkan 23 pemain. Berarti akan ada enam pemain yang harus dicoret. Menurutnya, tim pelatih memang akan mencoret pemain sesuai kebutuhan. Tapi, belum dapat dipastikan kapan pencoretan akan dilakukan.
Dalam tahap pembentukan kerangka tim ini, bisa saja ada pemain yang ikut seleksi lagi. Tapi, standrt yang ditetapkan kepada pemain seleksi sama dengan standart sebelumnya. Menurutnya, pemain yang tidak memenuhi standart dipastikan akan tereliminasi, termasuk pemain sudah lolos seleksi tahap sebelumnya.
“Atau bisa saja tidak ada pencoretan sampai beberapa jam menjelang pendaftaran,” tambahnya.
Perlu diketahui, Timnas U-19 memulai TC di Kota Batu sejak 9 November 2013 lalu. TC ini awalnya diikuti 40 pemain yang terdiri dari pemain yang memperkuat Timnas U-19 di Piala AFF 2013, dan beberapa pemain seleksi baru. Sebelum mengakhiri TC, tim pelatih mencoret 11 pemain karena tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan.(zainuddin/surya)



Editor: Ravianto
Sumber: Surya