Foto AFP/Adek Berry
Oleh Hensa
Bambang Pamungkas setelah menyatakan Pensiun mendapatkan
perhatian banyak pihak. Syamsir Alam gelandang DC United itu melalui
Twitter-nya mengungkapkan harapannya untuk pemain berjuluk Bepe itu.
"Meski pensiun dari lapangan hijau, persepakbolaan kita
tetap membutuhkan ide-ide segarmu mas @Bepe20 #legend," ujarnya lewat akun
@syamsiralam.
Pernyataan Syamsir di jejaring sosial itu ternyata
mendapatkan tanggapan dari sang legenda lewat akun @Bepe20. Bepe berharap
pemain berusia 20 tahun itu mengikuti jejaknya sebagai bintang skuat
Merah-Putih di masa depan.
"Selalu siap sedia untuk yang itu. Sekarang saatnya
Syamsir20Alam," kata Bepe. Tanggapan itu pun langsung dibalas Syamsir:
"Dengan senang hati mas," tutur pemain yang dipinjam dari klub Belgia
CS Vise itu.
Syamsir hingga kini memang belum pernah memperkuat timnas
senior. Akan tetapi ia akan dipanggil untuk memperkuat timnas U-23 yang berlaga
di SEA Games di Myanmar akhir tahun nanti.
Simak pula komentar dan tanggapan Ismed Sofyan, rekan
sejawatnya "Aku sangat menyayangkan keputusan yang diambil Bambang
Pamungkas untuk pensiun dari timnas, tenaga dia masih dibutuhkan, setidaknya
dua atau tiga tahun ke depan," tuturnya.
Leo Saputra tidak segan-segan memuji pemain yang kerap
memakai handband di tangannya itu. Bahkan, dia melabeli Bepe sebagai negarawan.
"Bepe itu bisa dikatakan negarawan dalam sepak
bola," ucapnya.
"Harus kita akui, belum ada sosok pengganti Bepe sampai
saat ini. Dia masih pantas menggunakan lambang Garuda di dada, pengalaman dia
sangat berguna untuk timnas," lanjut Leo.
Aliyudin yang pernah berduet dengan Bepe -- baik saat di
timnas maupun di level klub (Persija) -- juga turut menyayangkan keputusan yang
diambil Bepe.
"Secara usia, aku rasa Bambang Pamungkas sangat layak
untuk masih bermain di level timnas," katanya. Aliyudin akhirnya harus menghargai
keputusan yang telah diambil Bepe. Aliyudin sendiri merasa bangga karena pernah
berduet dengan Bepe.
Aliyudin merasa bangga pernah menjadi rekan duet bareng
untuk timnas maupun klub dan berharap Bepe hanya pensiun untuk timnas. Aliyudin
berharap Bepe masih bisa meneruskan karier profesionalnya di level klub sebab harus
diakui kehadirannya bisa menambah semarak atmosfer Liga Indonesia.
Selain itu Manajer Timnas Indonesia, Habil Marati juga
berkomentar tentang Bepe sebagai generasi yang gagal. Habil tidak ingin melihat
adanya generasi di sepakbola Indonesia yang tidak mendapatkan gelar selama
memperkuat Timnas Indonesia.
Prestasi terbaik Bepe mengantarkan Indonesia empat kali jadi
runner-up Piala AFF. "Bepe itu biasa-biasa saja tidak ada istimewanya.
Selama dia bermain di timnas tidak ada prestasi juga," ujar Habil. Saatnya
sekarang PSSI untuk fokus melakukan perubahan di sepakbola nasional yang
bertujuan meningkatkan prestasi. Menurutnya, seharusnya sepakbola Indonesia
belajar atas apa yang sudah terjadi supaya ke depan lebih baik. Dia menyarankan
supaya PSSI segera melakukan perbaikan.
Habil mengakui bahwa : "Sebenarnya bukan pemain
Indonesia yang tidak berkualitas, tetapi pelatihnya, sistem latihan di klub,
pengurus klub dan pengurus PSSI harus di rombak dan dibenahi," kata Habil.
Komentar Habil yang lain adalah "Seharusnya kita masuk di World Cup serta
juara Piala AFF dan lolos ke piala ASIA," .
Akhirnya memang Bambang Pamungkas Bepe memutuskan untuk
pensiun dari Tim Nasional Indonesia. Keputusannya itu tidaklah mudah dapat
disimak bagaimana Bepe menuliskan curahan hati di blog pribadinya soal
keputusan tersebut. Ada satu hal yang menarik dari striker Persija dan Timnas
itu yaitu pengakuannya kalau selama kariernya, tidak mampu mempersembahkan satu
pun gelar bergengsi untuk timnas garuda. Kejujuran Bepe ini adalah suatu sikap
jantan sportif dan jujur yang jarang dimiliki atlet atlet lain. Bepe mengatakan
dalam blognya : "Pada akhirnya saya memang harus menerima kenyataan, bahwa
tidak ada satu gelar bergengsi yang mampu saya berikan untuk Indonesia. Dan
oleh karena itu seperti yang pernah saya janjikan, maka di akhir artikel ini
saya akan berteriak dengan lantang, jika Saya Adalah Generasi Yang Gagal.”
Bepe juga akan selalu bangga tetap merasa terhormat
mengenakan kostum merah-putih. Walaupun realita lain harus dia hadapi dan Bepe
menyadarinya bahwa “Cepat atau lambat,
jersey merah-putih itu pasti akan tanggal dari badanku. Akan tetapi satu hal
yang pasti, lambang garuda itu akan tetap melekat di dada kiriku, tinggal di
sana sampai akhir hayatku.”
Kejujuran Bepe yang
mengakui sebagai generasi yang gagal sebenarnya merupakan tusukkan yang tajam
bagi Pembina Sepakbola Nasional. Jika ada generasi pemain yang gagal berarti
juga adanya kegagalan pembinaan selama
ini. Komentar habil Marati agar PSSI mulai berbenah mungkin hanya sekedar
pemerah bibir saja sebab Habil sendiri belum pernah membuktikan apa apa
terhadap Sepakbola Nasional. Habil sendiri adalah Manajer yang gagal bagaimana
mungkin seorang yang gagal memberikan nasihat tentang perbaikan. Siapapun mudah
untuk berkata yang sekarang harus ditunggu itu adalah bukti. Mari sekarang kita
harus jujur seperti jujurnya Bepe sebagai generasi yang gagal. Hal itu bisa
juga berarti Kegagalan Sepakbola Indonesia.
Sumber : Republika, Tribunnews dan berbagai Sumber.