Monday, January 26, 2009

REVIEW TIMNAS PRA-PIALA ASIA 2011

Senin 19 Januari 2009 pk 22.00 WIB di Muskat Timnas dijamu tuan rumah Oman dalam laga Kualifikasi Piala Asia 2011. Melalui siaran langsung salah satu stasiun televisi swasta nasional dapat kita saksikan bagaimana kiprah para punggawa Timnas. Bung Bendol menurunkan formasi 4 : 2 : 3 : 1 dengan dua gelandang bertahan di depan 4 pemain back dan 3 pemain midfield masing-masing dua disayap dan satu orang play maker. Formasi ini digunakan saat menyerang sedangkan pada saat bertahan formasi berubah menjadi 4 : 5 : 1. BP tetap dibiarkan sendirian sebagai striker tunggal. Pada babak I dua formasi tersebut cukup berhasil tercatat beberapa peluang goal diciptakan oleh Boaz Salosa dan BP. Namun tendangan mereka dapat dimentahkan oleh penjaga gawang Oman yang bermain sangat baik. Pada babak kedua kembali Boaz menciptakan peluang goal tapi lagi-lagi tendangannya dapat di blok penjaga gawang Oman. Satu peluang lagi diciptakan BP ketika dia mengeksikusi bola muntah dari tendangan spekulasi Musafi namun kembali penjaga gawang Oman berhasil menghalau tendangan kaki kiri BP. Mungkin hanya itu peluang Timnas selama 90 menit laga tersebut. Selebihnya Timnas dikurung para pemain Oman dari sayap kiri, kanan, tengah bola cross dan sundulan serta tendangan striker Oman yang masih tidak memenuhi sasaran. Beberapa kali pula Markus Horizon melakukan penyelamatan gemilang. Boleh dikatakan dalam pertandingan ini Markus adalah Man of The Match Timnas. Kuartet pertahanan Timnas Kharis Yulianto dan Maman sebagai back tengah, Ricardo Salampesi sebagai back kiri dan Isnan Ali sebagai back kanan harus bekerja keras menerima gempuran para pemain Oman yang memiliki teknik, postur, kecepatan serta tendangan diatas rata-rata pemain Timnas. Demikian pula Ponaryo, Firman Utina dan Haryono harus berjibaku jatuh bangun. Bahkan kadang-kadang BP dan Boas serta Budi harus ikut membantu pertahanan. Pada 15 menit terakhir Bung Bendol menerapkan bertahan Total dengan mengganti Firman Utina oleh Nova Ariyanto sebelumnya di awal babak II Budi Sudarsono diganti oleh Musarfi dan pada menit akhir Boas diganti Erol Iba. Dengan komposisi pemain seperti itu Timnas menerapkan bertahan total dan sangat terkesan dengan sepak bola negatif. Model catenacio Azzuri tahun 80 an namun bedanya Azzuri memiliki serangan balik yang mematikan sehingga Brazil dan Jerman Barat pada Piala Dunia 1982 harus takluk oleh Italy. Okey lepas dari stratregi Timnas scara keseluruhan hasil imbang dengan Oman merupakan prestasi. Apalagi yang membanggakan seluruh pemain sudah bermain sungguh-sungguh sangat maksimal membela Merah Putih. Para pemain terlihat memiliki mental pejuang, ngotot, pantang menyerah, fokus dan memiliki kebersamaan satu dengan yang lain. Jika ini dapat dipertahankan bukan tidak mungkin Timnas bisa menaklukan Australia di Stadion Utama BK 28 Januari 2009. Tentu saja formasi harus berubah ke formasi 4 : 3 : 3 dengan trio penyerang B3 (BP , Boas dan Budi). Selamat untuk Timnas meraih satu poin penting di kandang Oman dan mari kita tunggu perjuangan mereka 28 Januari 2009 melawan Australia.

No comments:

Post a Comment